Language

Kota Sasaran

 

Ada 42 kota yang dinilai, beberapa indikator peniliaian menunjukkan performa yang baik dimayoritas kota, yaitu akses bandara, tingkat ketersediaan listrik, kemudahan bekerja, harapan lama sekolah, dan angka harapan hidup. Dengan data 14 kota besar yang memiliki populasi > 1.000.000 dan 28 kota menengah yang memiliki populasi < 500.000 - 1.000.000 (termasuk ibu kota provinsi). 

 

Di sisi lain, terdapat beberapa indikator penilaian yang masih belum menunjukkan performa baik di semua kota, yaitu penyediaan air bersih, pendapatan perkapita, keterjangkauan biaya hidup, pemeringkatan perguruan tinggi internasional, ketersediaan pasar, penelitian pengembangan, jumlah penginapan, museum galeri, kegiatan e-commerce, dan ketersediaan lembaga bantuan hukum.

Beberapa kota sudah menunjukkan potensi besar yang mereka miliki lebih daripada kota lainnya yang bisa dikembangkan sebagai DNA unik mereka. Seperti contohnya Kota Surakarta yang terbaik dalam fasilitas seni budaya (museum dan galeri) serta Kota Tangerang Selatan yang terbaik dalam penelitian pengembangan dan potensi lulusan perguruan tinggi. Kota Surakarta dapat memperkuat posisi mereka sebagai kota budaya menjadi Kota Budaya terdepan di Indonesia dan Kota Tangerang Selatan sebagai Kota Intelektual atau “Silicon Valley” Indonesia, yang tentunya akan memperkuat daya tarik kota serta kekuatan ekonominya.

Setiap kota memiliki DNA uniknya sendiri, baik karena kekhususan karakter geografis, demografis, ekonomi, maupun masyarakatnya yang membuat kota tersebut berbeda dari kota-kota lainnya. Perbedaan ini memainkan peran kunci dalam menciptakan peluang untuk pembangunan ekonomi. Tidak setiap kota akan cocok untuk setiap jenis industri atau peluang ekonomi. Sehingga pemerintah kota perlu menemukan DNA unik ini dan mengembangkannya dalam pembangunan kota dan perkuatan performa kota.